Soto Daging Ala Soto Betawi

Bismillahirrahmanirrohim...
Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1436H, semoga dalam hari raya Idul Adha ini kita semua senantiasa ada dalam rahmat dan keberkahan dari Alloh SWT, Aamiin.

Rasanya baru tempo hari merayakan hari raya Idul Fitri dan  alhamdulillah sekarang bisa merayakan Hari Raya Idul Adha penuh khidmat.
Walaupun rumah sepi tanpa kakak dan ponakan-ponakan yang biasanya mudik, namun cukup ramai oleh tetangga yang lewat silih berganti untuk persiapan kurban.
Saya sih ngga ikut mempersiapkan, hanya sibuk jadi penonton di dalam rumah saja :)

Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah setiap tahunnya. Ada juga yang menyebutnya sebagai " Lebaran Haji " karena bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Mekkah. Pada hari raya tersebut diperingati peristiwa ketika Nabi Ibrahim akan mengurbankan putranya yaitu Ismail atas perintah Alloh SWT ( sudah pada tau kan kisah lengkapnya? :D)
Mayoritas ulama menyatakan bahwa berkurban adalah sunnah muakkad (utama), diperuntukkan bagi kaum muslimin dan muslimah yang memiliki kemampuan dan kecukupan dari segi harta untuk bisa berkurban.
Untuk jenis hewan yang dikurbankan bisa berupa unta, kambing, atau sapi yang sudah cukup usia dan memenuhi syarat kurban lainnya. Diutamakan penerima daging kurban adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dan berada dalam garis ekonomi miskin dan tidak mampu.

Nah, bagi umat Islam yang tinggal di Indonesia tentu Idul Adha menjadi salah satu hari raya yang penuh dengan keunikan kuliner masing-masing daerah dalam mengkreasikan daging kurban baik itu daging sapi atau kambing.
Kalau biasanya pada hari raya Idul Fitri daging sapi mayoritas dimasak rendang maka di hari raya Idul Adha lebih identik dengan sate dan olahan daging berkuah bumbu pekat seperti gulai.


Lain cerita dengan saya yang kurang menyukai olahan daging apalagi yang berbumbu pekat, jadi ekspresi saya seringnya datar-datar aja kalau kebagian daging kurban. Paling rajin juga diungkep bumbu asem manis atau bumbu kecap :D
 Eeeh tapi itu dulu, sebelum pak Ustadz di lingkungan mesjid RT mengingatkan bahwa seandainya kita masih mampu membeli daging sendiri maka lebih baik kalau jatah daging kurban itu diberikan kepada tetangga yang kurang mampu. Duuh malu deh rasanya kalau mengingat masa lalu yang sering nunggu-nunggu dibagi daging kurban padahal masih banyak tetangga yang membutuhkan :(



Namun hal tersebut bukan alasan untuk tidak bisa ikut menikmati euforia memasak sate dan olahan daging lainnya. Alhamdulillah, mamah dan saya kompak untuk membeli daging sapi di pasar sehari sebelum hari raya Idul Adha, jadi bisa diungkep dulu sampai empuk.
Pilihan menu pertama untuk mengawali kemeriahan Idul Adha tahun ini adalah soto daging ala soto betawi. Sengaja masak soto soalnya saya kok kangen sama masakan berkuah tapi bumbunya tidak mau terlalu pekat. Jadi sengaja dibikin minimalis tanpa santan cukup ditambah susu full cream saja :)


Soto betawi merupakan masakan favorit kedua saya setelah terong balado dengan catatan dagingnya tidak dicampur jeroan atau babat, hiiyyy :)
Bagi saya, soto itu selain daging yang "wajib" empuk juga kuah nya harus kaya bumbu dan rempah namun tidak berwarna keruh :) Selera saya bahkan tidak mengharuskan daging yang banyak melainkan lebih menikmati paduan kuah, emping dan irisan tomatnya, judulnya jadi soto emping tomat kali ya hehe :)


Soto Daging Ala Soto Betawi

Bahan :

- 500 gram daging sapi, potong-potong kotak sedang
- Air untuk merebus daging
- 300 ml susu full cream/ susu evaporasi /santan
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 batang serai
- 2 butir kapulaga
- 1 batang kayu manis
- 1/2 sdt lada bubuk
- kaldu sapi bubuk
- 1 sdm gula pasir/ 2sdm kecap manis
- 3 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus :
- 5 butir kemiri, goreng atau sangrai sebentar
- 10 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 ruas jahe
- 2 cm  pala
- 1 sdm ketumbar
- 1 sdt jintan

Pelengkap :
- Daun seledri
- Tomat merah
- Bawang Goremg
- Emping atau kerupuk bawang
- Sambel cabe rawit

Cara Membuat ;

  • Rebus air sampai mendidih, masukan daging, rebus sampai semua kotorannya keluar. Matikan api, angkat daging dan cuci sampai bersih.
  • Siapkan air rebusan baru, rebus daging sapi sampai 3/4 empuk. Angkat daging, sisihkan air kaldu dari hasil rebusan.
  • Haluskan kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, pala, ketumbar dan jintan.
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus sampai harum dan matang. Masukan serai, daun salam, dan daun jeruk. Tumis sampai harum dan keluar aromanya.
  • Tambahkan air kaldu sedikit demi sedikit, masukan kapulaga, kayu manis, garam, gula pasir, kecap manis dan kaldu sapi bubuk secukupnya.
  • Biarkan mendidih, masukan potongan daging sapi. Masak sampai daging benar-benar empuk dan matang.
  • Masukan susu full cream/ susu evaporasi/ santan, sedikit demi sedikit. Aduk searah, biarkan mendidih beberapa saat dan matikan api.
Penyajian :
  • Siapkan mangkuk, tata daging dan irisan tomat. Siram dengan kuah soto, beri kecap manis, acar dan tambahan sambel cabe rawit sesuai selera.
Biasanya saat membeli ke tempat makan soto, daging dan kuah sengaja dibuat terpisah. Tentunya hal itu dilakukan pedagang supaya lebih tepat dalam menakar daging dan kuahnya. Selain itu, biasanya disediakan juga isian pelengkap lainnya seperti babat dan jeroan.
Seperti yang sudah saya bahas diatas, kalau saya kurang suka masakan bersantan apalagi ditambah jeroan*siapa yang nanya sih sebenernya :D
Makanya bikin di rumah juga benar-benar memaksakan selera saya untuk orang serumah hehee, tapi Alhamdulillah semuanya suka.
Semua dikembalikan pada selera masing-masing yaa :)


Sedikit cerita sedihnya di lebaran Idul Adha tahun ini karena kakak yang akan berangkat mudik ternyata batal karena beberapa hal. Padahal saya sengaja memasak agak banyak untuk menyambutnya dan dengan terpaksa ( baca; bahagia) menghabiskan semua sotonya hehehe :)
Insya Alloh berkumpul waktunya bisa diatur walaupun bukan hari raya ya :)


Semoga semua yang telah selesai melaksanakan kurban senantiasa diberikan  keberkahan rezeki oleh Alloh SWT, aamiin.
Bagi yang belum berkurban juga jangan khawatir, yuk kita belajar nabung dari sekarang *selfreminder

Selamat merayakan dan tetap semangat di dapur yaa :)









0 komentar:

Posting Komentar