Tempe Kemul Wonosobo

Jadi ceritanya salah satu kakak saya sudah lama menetap bersama keluarganya di Wonosobo. Saya pernah berkunjung kesana sewaktu masih lajang dan tentunya sudah lama sekali ya.
Satu kesan yang sulit dilupakan adalah susana damai dan udara sejuk Wonosobo. Jalan protokolnya rapi dan bersih, pantas saja kota mungil ini mendapat penghargaan Adipura untuk beberapa kali.
Dari segi Infrastruktur tentu sangat jauh dengan Tasikmalaya yang menurut saya semakin hari semakin " metropolitan wanna be". Tapi Wonosobo sangat pintar memanfaatkan kesederhaan menjadi sebuah daya tarik yang tidak mudah dilupakan. Mulai dari kulinernya, kekompakan warganya dan juga konsep kota yang sudah meraih beberapa penghargaan pemerintah. Ditambah lagi Wonosobo memiliki aset wisata yang benar-benar dimaksimalkan yaitu Kawasan Pegunungan Dieng.
Duh kangen deh..kenapa judulnya tempe kemul tapi ceritanya jadi panjang gini ya, hihi.


Back to Tempe Kemul, ini menu sarapan ter favorit sewaktu saya berkunjung kesana. Dinikmati dengan segelas teh manis dan sukses membuat suara saya serak karena sehari bisa habis 3-4 potong tempe kemul lho saking enaknya. 
Apa sih beda Tempe Kemul dan Tempe Mendoan? Ada yang bilang sama saja karena pada dasarnya adonan sama dan tempe nya juga sama. Tapi kalau menurut lidah saya, tempe mendoan teksturnya lembut karena memang seperti setengah matang tapi kalau tempe kemul ya garing aja. Jadi sewaktu dimakan teksturnya, kriuukk. Dan untuk mendoan biasanya memakai daun bawang sedangkan Tempe Kemul memakai campuran daun kucai.

Eh, ada satu pengalaman tidak terlupakan sewaktu saya membeli tempe kemul. Jadi pada dasarnya si Tempe kemul ini banyak banget yang jual, jadi pintar-pintar kita saja memilih mana penjual yang memang rasa tempenya enak. Tapi dari semua penjual tempe kemul, semuanya memiliki kemampuan atraktif lhoo.
Mereka mencelupkan tempe ke adonan dengan tangan dan memasukan ke minyak goreng panas juga pakai tangan dan melebarkan adonan dalam minyak panas dengan tangan juga. Hah, hebat banget kan ya, tangan mereka tahan panas. Tapi tangannya bersih ya, soalnya saya lihat mereka lap dulu tangannya walaupun yang jadi ngeri adalah atraksi mereka itu lho.

Karena kangen yang tidak kunjung sembuh sama tempe kemul, jadi saya memutuskan bikin sendiri di rumah.
Tertarik juga kan, berikut resep yang saya pakai.

Tempe Kemul Wonosobo
by Mariam

200 gram tempe atau 1 blok, diiris tipis
250 gram terigu protein sedang
4     sdm tepung beras
400 ml santan atau air putih biasa
( Penggunaan air bisa lebih atau kurang ya, intinya masukan air sedikit demi sedikit )
Daun Kucai secukupnya, diiris memanjang
Garam dan kaldu bubuk secukupnya
Minyak Goreng

Bumbu Halus :
2 ruas kunyit
1 sdm ketumbar
1 sdt lada butir
1 ruas kencur
1 siung besar bawang putih
3 siung bawang putih

Cara Membuat :
-    Haluskan semua bumbu halus, sisihkan.
- Dalam sebuah baskom atau wadah lainnya, campur terigu, tepung beras, santan/air dan bumbu halus. Masukan garam dan kaldu bubuk, tes rasa.
-   Balut/ kemul tempe dengan adonan dan goreng dalam minyak panas.
-    Nikmati hangat dengan cabe rawit



Mudah banget kan ya, lumayan obat kangen sama Wonosobo nih walaupun saya gorengnya tidak pakai tangan ya, huhu bisa melepuh kalo saya goreng pakai teknik Mbak2 tempe kemul Wonosobo, hehe
Ingin rasanya berkunjung lagi kesana dan mau beli tempe kemul sepuasnya dan foto atraksi gorengnya ya.
Oke, Happy Cooking dan mari kita piknik ke Wonosobo kapan- kapan, hiks

0 komentar:

Posting Komentar