Antara Jepang Dan Keripik Bawang

Saya mempunyai seorang teman yang sekarang menetap di negeri sakura, namanya Teh Umie Kulsum dengan putri kecilnya yaitu Neng Yuri Chan. Nah, saya sih lebih sering memanggilnya Bun Yuri, mudah-mudahan sih Teh Umie ikhlas dipanggil suka-suka hati saya :D

Teh Umie dan Neng Yuri Chan..big hugs dari Tasikmalaya :D
Awal pertemanan kita di sebuah grup masak yang pada saat itu lagi 'happening' sama resep rujak cireng. Usut punya usut, ternyata kami ini satu selera sama-sama pecinta masakan dan cemilan sunda, intinya klop banget deh.

Setiap harinya kami saling bertukar cerita seputar menu masakan dan cerita sehari-hari. Pokoknya kalau lagi senggang waktu, rasanya messenger dan whatsapp milik berdua deh yang lain ngontrak, ahahaha :D
Sampai beberapa kali, Bun Yuri mengirim foto keripik bawang untuk konsumsi di rumahnya dan pesanan beberapa pelanggannya.
Ahh dalam hati saya juga pengen, pengen sudah jadi aja gitu maksudnya, hehehe. Untungnya sih kita jauhan, kalau dekat sepertinya saya mau tiap hari nunggu masakan di dapurnya deh.

Foto ini yang memprovokasi saya untuk bikin keripik bawang juga: )
Keripik bawang merupakan salah satu keripik atau camilan yang menurut saya tidak lekang dimakan waktu dan tidak mengenal usia. Semenjak masih sekolah, saya doyan sekali ngemil keripik bawang, makanya sekarang tidak heran juga sih liat Hasna ngemil keripiknya oke punya, satu toples sudah milik pribadi aja.


Tingkat kesulitan dalam membuat keripik bawang adalah uji nyali dan kesabaran. Uji nyali yang dimaksud saya  adalah memindahkan pasta maker yang biasanya tersimpan rapih dalam dus atau lemari dan harus dipindahkan ke meja kerja dapur. Bagi yang bakingnya masih "moody" seperti saya, pasta maker bisa nampak terlihat seperti barbel 10 kg hihii :)


Nah, kesabaran juga jadi tantangannya. Biasanya kalau kita lagi nyicil goreng adonan keripik, orang rumah bisa mendadak pada baik hati deh, nemenin di dapur sambil sesekali nyomot keripik yang sudah matang. Eehh kapan toplesnya penuh dong??


Tapi itulah suka dukanya di dapur, lebih banyak sukanya ko daripada dukanya. Apalagi hasil masakan kita disukai keluarga dan orang terkasih, hmmh ga usah nanya gimana senangnya ya :)
Yang mau ikut uji nyali juga, yuk langsung persiapkan bahan dan alat-alatnya.



Keripik Bawang Edam
Source :Parmesan Cheese Stick NCC
Modifikasi : Mariam

Bahan :
300 gram tepung terigu protein sedang
200 gram tepung sagu
4     butir telur
1     sdt    garam * campur dengan sedikit kaldu dan lada bubuk
100 gram bawang merah
50 gram daun seledri
35 gram  margarin
70 ml air
100 gram keju edam parut* ini asli ide saya karena masih mempunyai stok keju edam di kulkas.
Minyak goreng secukupnya

Cara Membuat :

  • Haluskan bawang merah dan iris halus daun seledri, sisihkanan
  • Dalam sebuah wadah, campurkan tepung terigu dan tepung sagu. Buat lubang ditengahnya, masukan telur. Aduk rata
  • Tambahkan bawang merah halus, irisan daun seledri, garam, kaldu dan lada bubuk. Tambahkan air sedikit demi sedikit. Hentikan penambahan air jika adonan sudah cukup kalis.
  • Bagi adonan menjadi beberapa bulatan, pipihkan.
  • Tipiskan adonan menggunakan pasta maker secara bertahap sampai ukuran paling tipis.
  • Potong-potong adonan sesuai selera. Ulangi sampai semua adonan habis.
  • Panaskan minyak goreng dengan api sedang. Goreng keripik sampai matang.
Satu resep ini jadinya lumayan banyak sekitar 2 toples ukuran besar, itu juga sudah dimakan beberapa potong sama tukang masaknya, hihii
Soal rasa, saya kasih garansi enak pake banget. Siapa sih yang tidak tau sama resep-resep NCC yang oke punya :) Kalau belum tau harus langsung trial aja ya.

Untuk ukuran keluarga kecil, satu resep ini cocok deh untuk menemani kumpul keluarga sambil nonton acara favorit. Lupakan sejenak dietnya, kan perut juga perlu refreshing**nah lhoo LOL


Oya, tidak lupa saya eneng-eneng (pamer) dulu keripiknya sama Bun Yuri dan jawabannya selalu membuat saya seperti sedang berada di Tokyo, oishi so ;))
Terima kasih banyaak ya bun, yang sering kirim saya foto-foto makanan supaya semangatnya ikut menular.
Salam keripik..kriuk..kriuk, yummy :D

1 komentar:

  1. Saya juga suka banget makan keripik bawang, tapi ya gitu suka makannya aja hihi

    BalasHapus