Karedok, Sundanese Signature Dish

Gara-gara iseng baca karedok di Wikipedia jadi judulnya keren ya :D
Tapi memang bisa jadi salah satu cara untuk menaikkan gengsi satu jenis makanan.

Saya prihatin melihat fenomena generasi muda di kampung saya yang cenderung menyepelekan makanan/masakan tradisional. Bagi saya, kita akan memiliki anak, cucu, keturunan yang juga berhak mengetahui makanan atau apapun itu yang bersifat tradisional dan kedaerahan. Sering saya menjumpai ibu-ibu renta yang masih menyisihkan tenaga tua nya untuk membuat opak,raginang, kue bugis dan cemilan khas sunda lainnya. Giliran saya nanya sama anak-anaknya, jawabannya itu sederhana " Ga bisa", " Kan masih ada emak", " Susah, cape".
Itu kah jawaban generasi muda?
#selfreminder


Bagi non sunda tentu ada yang belum mengetahui apa itu karedok.
Karedok bisa diartikan campuran sayuran mentah yang dibumbui dengan saus kacang dadakan. Bumbu kacangnya ditambahkan sedikit kentang rebus atau ubi kukus , kencur, gula aren, terasi, cabe rawit dan garam. Beberapa selera menambahkan sedikit bawang putih di bumbu halusnya.
Yang tertarik dengan karedok, atau belum pernah membuatnya dan ingin mencoba, berikut resep yang saya pakai :




KAREDOK
Bahan: 
1 ikat kacang panjang, potong 2-3 cm
1/2 kuntum kol, iris kasar
3 buah terong bulat, iris kasar
2 buah mentimun, iris kasar
2 genggam tauge
daun kemangi secukupnya

Bumbu Kacang :
150 gr kacang tanah, goreng dan haluskan
50 gram kentang kukus atau ubi kukus
Cabe rawit sesuai selera
3 ruas kencur
1 sdt terasi
2-4 sdm gula merah
1 sdt garam
1 siung bawang putih 
air secukupnya
2 sdm air jeruk limau

Cara Membuat :
- Haluskan kencur, terasi, gula, garam dan bawang putih.
- Tambahkan kacang tanah, uleg hingga halus. Tambahkan kentang/ubi rebus, uleg rata.
- Tuang air sedikit demi sedikit hingga kekentalan yang diinginkan, kemudian tambahkan air jeruk limau. Aduk rata.
- Masukan satu per satu sayuran, mulai dari kacang panjang, terong bulat, kol dan taoge. Aduk rata dan uleg sayuran sebentar saja, masukkan kemangi
- Siapkan piring saji. Hidangkan karedok dengan kerupuk.


Karedok bisa dinikmati dengan nasi, ketupat atau aci olahan yang biasa dijual di pasar tradisional. Saya suka menyantap karedok dengan level pedas sampai keringetan ditutup dengan segelas teh pahit panas, hmmm.
Bagi yang perutnya kosong, disarankan tidak mengkonsumsi karedok dengan level terlalu pedas ya, nanti perutnya sakit :))

Oya, karedok juga sempat jadi bahan curhatan saya dengan sahabat saya yang tinggal di luar negeri. Konon, karena kemangi tidak dijual disana, penggantinya yaitu daun basil yang wanginya mirip kemangi. Itu saking niatnya beliau  pengen bikin karedok lhoo..
Intinya dalam memasak, semua bahan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar  dan tentunya tidak mengurangi rasa cinta pada tanah air walaupun sedang berada di luar negeri, salutt deh.

Mari kita lestarikan kuliner daerah dan bangga dengan masakan Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi, jadi  bikin karedok aja yuukk :D

2 komentar:

  1. Aih tampilan baru nih blognya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbaa mudah-mudahan tampilan baru juga semangat baruu heueheuu**bales komentar aja lamaaa yaa hihiii :D

      Hapus