Manisnya, Manisan Kolang Kaling

Sudah semakin mendekati bulan suci Ramadhan. Suasana di pasar juga sudah mulai wangi-wangi bulan Ramadhan. Emang seperti apakah wangi bulan Ramadhan ya? Hehe
Jadi maksudnya sudah mulai banyak yang berjualan beberapa jenis makanan yang biasanya hanya ada saat bulan ramadhan seperti kolang kaling, sekoteng, cincau dan lain- lain.
Ya mungkin kalau pasarnya skala besar , tentu tidak sulit menemukan bahan tersebut. Tapi karena pasar dekat rumah saya skala standar dan terkadang kurang komplitnya, jadi ya terasa aneh saat para pedagang mulai beramai ramai berjualan kolang kaling.


Melihat kolang kaling, teringat sebuah tayangan beberapa bulan lalu di salah satu stasiun tv swasta yang meliput salah seorang tukang kolang kaling.
Jadi beliau bertugas mulai dari memanjat pohon aren dan berkutat dengan semut gatal, duri tajam, kemudian membersihkan kolang kaling dalam air mendidih dan entah proses apa lagi saya hampir lupa. Pokoknya proses dari kolang kaling masih dalam cangkang, sampai menjadi mulus bersih itu prosesnya sangat berat.
Dan yang paling saya ingat dan menggetarkan hati adalah ketika beliau ditanya berapa upah dari hasil kerja kerasnya tersebut.
Mau tau pemirsa?
Hanya 5rb/ karung saja, dan satu karung itu katanya bisa memuat lebih dari 10-15 kilo kolang kaling. Astaghfirulloh, betapa miris saya mendengarnya.
Sementara kita di pasar masih saja menawar harga semurah-murahnya. Padahal begitu perih dan panjang sebuah proses yang ternyata dihargai dengan sangat murah. Kalau sudah melihat hal seperti itu sepertinya saya mendukung kenaikan harga jual kolang kaling, please ini bukan mendukung harga BBM naik ya tapi untuk kesejahteraan petaninya. Jadi tolong saya jangan di demo, hehe


Nah, kemarin saya iseng membeli kolang kaling setengah kilo. Sepertinya enak nih kalau dicampur dengan kolak pisang. Hmmhh..
Tapi rencana tinggal rencana, setelah ngubek tukang pisang di pasar ternyata pisang-pisangnya masih sangat mentah. Katanya baru bisa dikolak 3 apa 4 hari lagi. Haduuh mana bisa saya nunggu selama itu, sementara kolang kaling sudah menanti eksekusi.

Pulang ke rumah saya curhat sama mamah soal kolang kaling yang mau di bikin kolak tapi tidak ada pisangnya. Terus mamah ngasih ide yang boleh juga dicoba, yaitu bikin manisan kolang kaling.

Jujur, saya belum pernah membuat manisan jenis apapun. Pertama,  kami keluarga yang kurang menyukai cemilan manis-manis, kedua, males. Sponsor paling utama ya itu alasan nomer dua. Kemalasan yang tidak kunjung sembuh kecuali kalau bikin orderan, hihi

Biasanya manisan kolang kaling itu teksturnya keras deh, kali ini saya janji sama mamah mau membuat manisan kolang kaling yang enak dan empuk. Ciee, sepertinya saya yakin bisa sukses membuat manisan walaupun baru pertama kali. Ya positive thinking saja dulu, mumpung lagi datang mood ke dapur.

Berikut resep dasar yang saya pakai. Saya sebut resep dasar karena pada prakteknya, takaran gula, sirup atau perisa harus disesuaikan dengan kondisi kolang kaling.


Manisan Kolang Kaling
Resep dari Ibu Fatmah Bahalwan

Bahan :
2 kg kolang kaling, cuci bersih
2 liter air **air untuk merebus bisa ditambah kalau kolang kaling masih keras
250 gram gula pasir 
1 botol sirup merah frambozen ** bisa diganti sirup cocopandan atau pasta cocopandan. Kalau menggunakan pasta, tambahkan takaran gula atau menyesuaikan selera.


Cara Membuat :
- Didihkan air sampai mendidih. Rebus kolang kaling kurang lebih 15 menit atau sampai teksturnya sesuai selera.
Angkat, tiriskan dan biarkan dingin.
- Simpan kolang kaling dalam sebuah wadah dan taburi dengan gula pasir. Tutup wadah dan simpan dalam kulkas semalaman.
- Esok harinya, tuang sirup frambozen ke dalam wadah berisi kolang kaling. Aduk rata, tutup wadah dan simpan semalaman dalam kulkas.
- Setelah semalaman, tuang air syrup rendaman kolang kaling ke dalam panci dan masak di atas api sedang sampai mendidih. Tuang lagi kedalam kolang kaling, masukan lagi ke dalam kulkas dan simpan semalaman.
- Lakukan proses ini selama 2 atau 3 kali sampai didapat manisan yang mengkilat dan sirup benar-benar meresap.
- Sajikan manisan dengan air syrupnya.


Yeess, liat deh hasil manisan saya. Merah merona, dan rasanya manis-manis segar. Oya, kalau saya kemarin menambahkan irisan daun jeruk saat merebus kolang kaling. Wanginya menambah kesegaran kolang kalingnya lho.

Harga kolang kaling kalau sudah dibikin manisan tentunya melambung tinggi dibanding saat masih mentah atau hanya dibuat kolak. Tidak salahnya dicoba membuat sendiri di rumah ya.

Jangan lupa untuk selalu mengenang jasa para pemetik kolang kalingnya. Sedikit nya bisa menambah rasa penghargaan kita pada makanan untuk tidak membuangnya sembarangan atau memandangnya sebelah mata karena diluar sana banyak yang berjuang untuk hidup dari kolang kaling. Dan saya juga yakin tidak semua orang bisa menikmati enaknya kolang kaling karena keterbatasan ekonomi.
Mudah - mudahan para pemetik kolang kaling mendapatkan kesejahteraan ya, karena saya juga tidak bisa membantu banyak selain dengan berharap kolang kaling tidak lagi dianggap murahan dan laris manis di pasaran. Aamiin.

Salam manis,

1 komentar: