Tahu Bulat Khas Tasikmalaya ( Homemade )

Pertama mengenal tahu bulat waktu saya masih sekolah di Ciamis. Unik banget, terkesan premium karena hanya dijual di foodcourt salah satu swalayan dan rasanya enak. Belakangan baru tau ternyata tahu bulat itu khas kampung halaman saya yaitu Tasikmalaya.

Tahu bulat homemade buatan saya yang dibuat dari tahu kuning:-) 

Demam tahu bulat semakin dirasakan oleh saya ketika menetap di Tangerang. Dimana-mana tukang tahu bulat dan ada aja yang mangkal atau keliling. Bikin pengen pulang kampung, hehe

Tahu bulat adalah makanan atau cemilan khas daerah saya yaitu Tasikmalaya. Tahu berbentuk bulat, dengan rasanya yang gurih.
Di masa-masa emasnya, tahu bulat langsung melebarkan sayap bisnisnya dimana-mana.
Salah satu pengembang aplikasi game dari Bandung bahkan meluncurkan game populer Tahu Bulat yang konon mengalahkan game populer lainnya. Saya juga sempet download sih walaupun lama kelamaan bosen juga ya, hihi

Udah pernah download belum? Saya bisa merasakan punya uang ratusan juta gara-gara game ini lho :-D 


Tapi beda dulu sama sekarang..
Kalo dulu tahu bulat fenomenal karena keunikan bentuk dan rasanya yang khas, kalo sekarang keunikannya hanya dari cara penjualannya yang memakai mobil+ speaker dengan nyanyian khas
" Tahu bulat, digoreng 500 an, gurih-gurih nyoy"

Entahlah, mau diakui atau tidak makanan khas Tasikmalaya ini menurut saya sudah kehilangan ciri khasnya, mulai dari rasa tahu bulatnya sendiri juga kebanggaan masyarakat Tasikmalaya untuk terus menjaga tahu bulat sebagai ikon kota tercinta.

Produksi membludak dengan alasan mengembangkan sayap bisnis UKM kurang sesuai dengan standar keamanan pangan.
Bagaimana tidak, banyak beredar tahu bulat mentah di pasaran yang mengandung pengawet dan bahan kimia lainnya.

Salah satu brand tahu bulat yang terkenal kelezatannya, Misihu.  sumber foto: tahubulat-misihu.blogspot.com

Hal tersebut tentu banyak merusak penampilan tahu bulat, ada yang terlihat berair, berbau menyengat, rasanya getir plus tekturnya yang kering nyesekin tenggorokan, belum lagi tahu bulat yang sudah matang sangat cepat kempes walaupun sudah digoreng cukup lama.

Satu per satu pengusaha tahu biasa juga bikin tahu bulat versi pabriknya dengan harga yang saling menjatuhkan.
Satu masalah terbesar yang dihadapi para UKM mungkin terkekangnya harga jual sehingga monoton di satu harga bahkan kalo bisa lebih murah dari para pesaingnya, serta lebih melihat aspek keuntungan besar untuk sesaat bukan melihat efek produk kedepannya.
Sangat disayangkan ya..:-( 

Saya masih ingat beberapa bulan lalu mengikuti sebuah pelatihan di Indag  Kab Tasikmalaya dan membahas sebuah masalah pelik yaitu apa sih makanan khas kabupaten Tasikmalaya.
Konon katanya nasi tutug oncom itu udah terlalu mainstream, ga aneh bahkan terkesan murahan.

Hal itu terulang kembali sewaktu saya berkesempatan mengikuti pelatihan bersama Dinas Pariwisata Kota Tasikmalaya di Hotel Santika Tasikmalaya .
Di depan puluhan pengusaha kerajinan, Sivitas Akademika dan kalangan terkait lainnya,  pemerintah kota seakan curcol.

Katanya pemerintah Tasik itu udah malu dan bosan menyajikan Nasi Tutug Oncom sebagai menu hidangan utama dalam menyambut tamu-tamu luar daerah ( euleuh-euleuh, hihi) 
PR besar bagi para UKM seperti kami untuk menciptakan produk yang bisa jadi ciri khas Tasikmalaya.
Oke, 
Jujur sebenarnya saya tergelitik untuk membantah bahwa sebenarnya Tasikmalaya itu punya banyak ciri khas namun seringkali terabaikan oleh masyarakat dan pengembangnya sendiri.
Salah satunya ya tahu bulat ini, tahu bulat yang kini tidak lagi bulat komposisinya.

Mengapa kita harus mencari produk baru tapi sebuah produk yang sudah menjadi ciri khas malah diabaikan dengan alasan ngga mainstream lah, murahan lah.

Kenapa kita ngga memikirkan inovasi apa yang bisa memperkuat ciri khas tersebut sehingga bisa bertahan sepanjang masa. Contoh, peuyeum Bandung, manisan Carica Dieng, Gudeg Yogyakarta, keripik singkong Balado Padang , getuk goreng dan masih banyak lagi.

Jujur saya kurang setuju aja orang Tasikmalaya sendiri menjelekan produk sendiri, mau kapan Tasikmalaya maju kalo penduduk dan pejabatnya juga pesimis.

** duhh ko jadi esmosi ya:-P

Nah daripada terbawa emosi ga jelas, mending kita coba bikin aja nih tahu bulat versi rumahan.
Tahu bulatnya dibuat dari tahu kuning/tahu putih yang dihaluskan. Insya Alloh higienis dan bisa dikreasikan lagi sesuai selera.
Penasaran?



Tahu Bulat

- 3 buah tahu kuning/tahu putih ukuran cukup besar
- 1 siung bawang putih, haluskan
- 1/2 sdt kaldu bubuk/garam * kalo kurang asin bisa ditambah ya, kebetulan tahu yang saya pakai sudah cukup asin
- 1/4 sdt lada bubuk
- 1/2 sdt Baking Powder
- Sedikit gula pasir untuk menambah gurih alami
- Minyak Goreng secukupnya
- Kain berpori halus untuk memeras tahu

Cara Membuat :

- Haluskan tahu, peras menggunakan kain sampai semua airnya keluar.
- Siapkan wadah, masukan tahu yang sudah diperas ,campurkan kaldu bubuk, lada bubuk, baking powder dan sedikit gula pasir. Aduk rata, tes rasa.
- Panaskan minyak goreng dengan api sedang, goreng tahu bulat sampai matang.
Bisa dilihat dari bentuk tahu bulat yang mengembang, kulit luarnya garing dan berubah warna kuning kecoklatan.

Kulit luarnya garing, dan tekstur dalamnya lembut. Persis tahu bulat dulu yang pertama saya coba:-)


Tahu bulat ini anti kempes lho, kemarin saya coba goreng jam 6 pagi, sampai jam 1 siang masih tetap bulat *kan namanya juga tahu bulat ya hehe..
Kualitas tahu yang dipakai juga mempengaruhi rasa, jadi usahakan pakai tahu kualitas baik ya :-)

Selain dimakan langsung, tahu bulat juga bisa dimasak dengan bumbu semur, asam manis atau dibikin sup. Insya Alloh nanti saya update lagi.

Finally,.
Memang saya tidak bisa berbuat banyak untuk Tasikmalaya. Akan tetapi sebagai seorang emak yang terlahir di tanah yang konon dijuluki " Delhi Van Java " ini, harapan saya sangat besar untuk  melihat Tasikmalaya bisa lebih menghargai ciri khasnya sendiri, termasuk Tahu Bulat ini.

Bukan hal tidak mungkin para pengrajin tahu bulat bisa dikumpulkan dalam sebuah Paguyuban, sehingga mudah untuk diberi arahan tentang produk yang aman, menarik, dan higienis.
Kerjasama Pihak Pariwisata dengan Chef-chef senior di Tasikmalaya juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendongkrak daya tarik makanan khas Tasikmalaya ini menjadi lebih variatif.

Bahkan saya sempat membayangkan ada sentra tahu bulat yang bisa jadi sarana edukasi serta wisata kuliner Tasikmalaya. Ya kita ambil contoh Serba susu Lembang yang memanfaatkan susu murni jadi berbagai olahan *ko jadi kangen kerupuk susunya nih :-P 

Memang teori itu mudah diucapkan namun seringkali pelaksanaannya yang sulit.
Tapi saya yakin ko, minimal dengan adanya rasa memiliki dan menghargai atas kekayaan dan ciri khas yang kita miliki sekarang,  Insya Alloh kita bisa maju bersama untuk Tasikmalaya, aamiin.

**mana penduduk Tasikmalaya yaa suaranyaa, ko jadi ngelantur mirip lagi orasi demo hihi :)

Nah daripada ikut ngelantur, yuk coba bikin tahu bulatnya. Ingat selalu slogan dapur saya ya, " Hemat, Lezat,  Sehat "









0 komentar:

Posting Komentar